Ketika cacar menggerogoti tubuhku

Sore ini aku mendapati diriku yang terkulai lemas ketika kusadari penyakit zoonotik itu menggerogotiku.
***
Yah, pagi nan indah cerah itu bersinar terang tapi tak se-elok yang aku rasakan. Pagi itu tepatnya hari Sabtu tanggal 29 Oktober 2011 aku masih terkulai lemas tak berdaya akibat demam yang tinggi dan tak kunjung sembuh. Jum'at lalu demamku naik lagi disertai dengan keram berlebihan di ruas-ruas tulang belakangku sehingga aku tak dapat bergerak melakukan apa-apa. Padahal sudah hampir dua minggu, yang mana minggu pertama aku terkena flu berat padahal aku sedang menjalankan ujian blok pertama. Aduh, rasanya belajar pun sia-sia, tak konsen sama sekali. Penyakit ini datang setelah aku study tour diblitar selama 3 hari, mungkin karena kelelahan. Yah benar-benar kelelahan tepatnya.

Pagi ini, aku lemas bahkan malas kuliah di Fakultas Filsafat, karena badanku terasa berat tak karuan. Tapi, bila aku mbolos nilai perfect bahkan ilmu aku tertinggal, rasanya sia-sia dan merasa kasihan kepada orang tuaku yang telah membayari kuliahku di perkuliahan ternama ini, bahkan aku tak bisa partime, tak bisa menghasilkan uang sendiri, intinya masih ndompleng (bergantung) orang tualah. Sehingga masih ada acuan untuk belajar dan bersemangat. Pada waktu itu orang tuaku, khususnya ayahku mengantarku ke kampus karena kondisi tubuhku yang tidak memungkinkan. Perlu waktu hampir 45 menit untuk menuju ke kampus akibat terhalang kemacetan akibat rambu-rambu lalu lintas yang diselingi dengan peningkatan jumlah kendaraan.

Setibanya dikampus, fakultas filsafat banyak kawan-kawan FKH menyapaku, aku hanya bisa membalas senyum dan berkata dengan lirih. Pelajaran di fakultas dari jam tujuh pagi hingga jam satu siang. Selanjutnya setelah jam satu siang, aku dan teman-temanku, pergi menuju fakultasku, Kedokteran Hewan untuk melaksanakan aai (asistensi agama islam) yang merupakan UKM wajib yang ada di kampus. Aku kesana dengan jalan kaki serasa panas akibat globalwarning ini. Rasanya kepalaku yang tadinya panas menjadi melepuh seperti terbakar, badanku yang lemas semakin dehidrasi karena menguap termakan terik mentari siang.

Ketika sampai fakultas aku dan teman-teman langsung menuju musholla kampus. Sholat luhur dulu lalu mengikuti ukm di musholla fakultas smpai waktu ashar. Tetapi saat itu aku merasakan hal aneh ditubuhku. Muncul jentolan-jentolan kecil berisi cairan. Aku sempatkan untuk tidak ibadah ashar dulu karena panik. Hatiku terguncang berat, sepertinya ini cacar karena satu kelompok aai-ku ada yang terkena cacar juga.

Aku langsung menelpon ayah untuk menjemputku. Yah menunggu bersama teman baruku, tepatnya.

Saat tiba dirumah, ukh, aku merasa panas dan gatal. Aku buka pakaianku karena gatal dan perih disertai panas. Aku bertanya pada orang tuaku apa yang terjadi padaku. Ternyata aku dapati, aku terkena imbas kelelahan dan imunitasku menurun. Sore ini aku mendapati diriku yang terkulai lemas ketika kusadari penyakit zoonotik itu menggerogotiku. Yah, aku terkena cacar air.... aku benar-benar syok, bagaimana ini? Apa yang akan terjadi selanjutnya?

to be continue

Almira Rianingjaah D.
29 Oktober 2011