RSS

Hello All

Hello All
Welcome to my blog and enjoy it, don't forget comment my blog ^^. Thanks all

Pengikut

Legend of the Dragon in China: Toward Imagination of Reality "Legenda Naga di China : Khayal yang Menuju Kenyataan"

Legend of the Dragon

Naga merupakan salah satu unsur terpenting dalam kehidupan bangsa China. Dragon is one of the most important element in the life of the nation of China. Hal ini dapat dilihat dari budaya China yang hampir semuanya berhubungan dengan hewan legenda ini. It can be seen from the cultures of China that almost everything associated with this legendary animal. Sebaliknya, para peneliti telah lama meyakini bahwa naga hanyalah merupakan mahkluk khayalan semata yang hanya hadir dalam legenda-legenda klasik. Instead, researchers have long believed that the dragon is but a mere fantasy creatures are only present in classical legends.

http://boneislandbooks.files.wordpress.com/2009/05/14851red-dragon.jpg

Namun sebuah penemuan pada tahun 1996 seolah menjawab keragu-raguan para ahli. But a discovery in 1996 seemed to answer the doubts of the experts. Para arkeolog di China berhasil menemukan fosil naga ini di Desa Guanling, Kota Anshun, China. Archaeologists in China dragon fossil was found in the village of Guanling, Anshun City, China. Penemuan ini membuktikan bahwa hewan yang dikeramatkan ini a pernah ada. These findings prove that this a sacred animal ever existed.

Dalam bingkai ilmu pengetahuan, naga merupakan reptil yang hidup di samudra pada masa Triasik sekitar 200 juta tahun yang lalu. In the frame of science, the dragon is a reptile that lived in the ocean during Triasik around 200 million years ago. Naga merupakan makhluk amfibi, ia banyak menghabiskan waktunya di air dan terkadang berjalan ke daratan. Dragon is an amphibious creature, he spent much of his time in the water and sometimes running into the mainland.

Naga merupakan legenda yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat China. Dragon is a legend that can not be separated with the lives of the people of China. Hewan dari masa lalu ini, sering hadir dalam kisah-kisah masa lalu China dan dianggap sebagai makhluk yang istimewa. Animals from the past, often present in stories of the past in China and regarded as being special. Orang Mandarin juga meyakini bahwa mereka adalah titisan dari naga. Mandarin people also believe that they are the incarnation of a dragon.

Hal inilah yang membuat penemuan pada tahun 1996 ini di sambut baik masyarakat. This makes the discovery in 1996 was welcomed in the community. Fosil naga yang ditemukan di Desa Guanling itu dilengkapi dengan sepasang tanduk di atas kepalanya. Dragon fossils found in the village of Guanling was equipped with a pair of horns on his head. Wujud dari naga ini menyerupai hewan legenda yang sering terdapat dalam legenda. The realization of this dragon legends that often resemble animals contained in the legends.

Fosil ini dalam kondisi baik dengan Panjangnya keseluruhan mencapai 7,6 m, kepalanya 76 cm dan lehernya 54 cm. This fossil is in good condition with a whole reached 7.6 m in length, 76 cm head and neck 54 cm. Tubuhnya memiliki panjang 2,7 m serta lebar 68 cm, dan buntutnya 3,7 m. Her body has a length of 2.7 m and width 68 cm, and 3.7 m. tail

Kepala naga ini berbentuk segitiga, dengan lebar mulut 43 cm. This dragon's head is triangular, with a width of 43 cm mouth. Bagian terlebar di kepala naga ini mencapai 32 cm, kedua tanduknya, dengan bentuknya yang simetris menjulang dari bagian terlebar tersebut dan berukuran 27 cm. Widest part in the dragon's head has reached 32 cm, two horns, with a symmetrical shape rose from the widest part and measuring 27 cm.

Tanduknya berbentuk agak sedikit melengkung serta condong ke samping, sehingga semakin membuat fosil tersebut menjadi seperti naga dalam legenda. Horn-shaped slightly curved and inclined to the side, so that increasingly makes the fossils to be like the dragon in legend. Fosil itu pada akhirnya dipamerkan pada tahun 2007 di Xinwei Ancient Life Fossils Museum di Anshun, Guizhou, China. The fossil was eventually exhibited in the year 2007 in the Xinwei Ancient Life Fossils Museum in Anshun, Guizhou, China.

Tak pelak lagi, penemuan ini benar-benar mengegerkan masyarakat. Inevitably, this discovery really mengegerkan community. Karena ini adalah pertama kalinya bagi China untuk menemukan sebuah fosil “naga” yang dilengkapi sepasang tanduk. Since this is the first time for China to find a fossil "dragon" which comes a pair of horns. Penemuan ini menyajikan bukti tentang kemungkinan naga memiliki tanduk. These findings provide evidence about the possibility of a dragon has horns. Penemuan fosil ini memberi informasi ilmiah yang penting bagi manusia untuk melacak asal-usul legenda naga di China. The discovery of this fossil provides important scientific information for humans to track the origin of the legend of dragons in China.

Penemuan di Yunnan dan Sungai Liachoe The discovery in Yunnan and the River Liachoe

Penemuan lainnya terjadi di Provinsi di dekat sebuah desa di Fuyuan, China baratdaya pada tanggal 22 Januari 2007. Another discovery occurred in the province near a village in Fuyuan, southwest China on January 22, 2007. Penduduk setempat menemukan fosil naga berukuran kecil yang telah melekat pada lempengan batu di dalam sebuah gua di atas sebuah bukit. Local residents found the small dragon fossils that have been attached to the stone slab in a cave on top of a hill.

Fosil Naga

Para petani di desa itu telah melakukan penggalian fosil sejak tahun 2000 untuk mencari “sisa-sisa” dari legenda naga karena terinspirasi oleh penemuan naga yang dipamerkan di Guizhou. The farmers in the village had a dig fossils since 2000 to find "the remnants" of the legend of the dragon was inspired by the discovery of a dragon on display in Guizhou. Para petani melakukan itu untuk menambah penghasilan dengan menjual fosil tersebut kepada para peneliti. The farmer does it to supplement her income by selling the fossils to the researchers.

Sebelumnya, untuk membuktikan keberadaan naga itu, para arkeolog China melakukan ekskavasi sejak tahun 1983 di beberapa lokasi yang diyakini pernah ditinggali oleh peradaban China kuno. Previously, to prove the existence of the dragon, China archaeologists conduct excavations since 1983 in several locations that are believed to been inhabited by a civilization of ancient China. Ekskavasi pertama dilakukan di sekitar Desa Niuheliang, di kaki Gunung Merah (Red Mountain). The first excavation was undertaken around the Village Niuheliang, at the foot of Red Mountain (Red Mountain). Tepatnya, berada di lokasi lembah Sungai Liachoe. More precisely, it is in the location Liachoe River valley. Dari beberapa temuan membuktikan, bahwa di daerah ini pernah ditinggali sebuah peradaban kuno yang cukup maju ribuan tahun silam. From some of the findings prove that in this area once occupied a fairly advanced ancient civilizations thousands of years ago.

Pada penggalian pertama, para arkeolog menemukan dua potongan batu giok berbentuk seekor naga. In the first excavation, the archaeologists found two pieces of a dragon-shaped jade. Giok naga ini diukir secara halus, berwarna hijau transparan. Jade dragon is carved in a smooth, transparent green. Penemuan pertama ini, menurut para arkeolog sangat berharga. This first discovery, according to the archaeologists very valuable. Dari bukti itu terlihat peradaban ribuan tahun silam memang sudah mengenal budaya ukiran yang sangat halus dan tak kalah indah dengan hasil pahatan zaman sekarang From the evidence seen civilization thousands of years ago was already familiar with the culture carving is very smooth and no less beautiful with contemporary carvings

Penggalian hingga tahun 2003 itu melibatkan puluhan arkeolog dari Research Institute of Lioning Province, dan telah menyelesaikan pekerjaan pada 16 situs. Excavation until 2003 that involve tens of archaeologists from the Research Institute of Lioning Province, and has completed work on 16 sites. Mereka mengaduk-aduk situs pada areal 1.576 meter persegi. They rummaged through the site in the area of 1576 square meters. Menggali enam kuburan kuno yang diduga adalah kuburan para pimpinan masa itu. Ancient graves dug six graves were believed to be leaders of that time.

Penggalian Fosil Fossil Excavation

Dari hasil penggalian itu, ditemukan 479 potong bukti-bukti yang mengarah tentang keberadaan ular naga, dalam bentuk fosil rahang dan bagian tubuh lainnya yang diduga merupakan bagian tubuh dari seekor ular besar. From the results of the dig, found 479 pieces of evidence leading to the existence of hydra, in the form of fossil jaws and other body parts are supposed to be part of the body of a serpent.

Penggalian Fosil

Termasuk tiga potong patung naga yang terbuat dari batu giok halus, yang ditemukan dari kuburan kuno. Includes three pieces of the dragon statue is made of fine jade, which is found from ancient tombs. Konon temuan giok patung naga itu, hampir sama dengan temuan hasil ekskavasi di Desa Sanxingtala pada tahun 1970. It is said that the findings jade dragon statue, similar to findings of the excavations in the village of Sanxingtala in 1970. Desa ini masuk dalam wilayah Kota Cipeng di Monggolia Dalam. The village is included in the region in Monggolia In Cipeng City.

Profesor So Bingqi, seorang arkeolog terkenal di China dan merupakan Ketua Asosiasi Arkeolog Cina mengungkapkan, temuan terbaru itu masih harus diteliti lebih jauh. Professor So Bingqi, a famous archaeologist in China and is the Chairman of China Association of Archaeologists reveal, the latest findings still must be investigated further. Terutama dengan uji karbon, untuk menentukan umur binatang purba itu dan merekonstruksi seluruh bentuk fisiknya. Especially with carbon test, to determine the age of ancient animal and reconstruct the entire shape physically.

Penggalian dilakukan lebih dalam lagi, untuk mencari bagian fosil lainnya yang bisa membuktikan, apakah fosil itu merupakan binatang melata biasa atau memang seekor naga yang diduga hidup lebih muda beberapa ribu tahun dari zaman binatang purba Dinosaurus, T-Rex, Brontosaurus dan binatang-binatang purba lainnya. Excavations carried out even further, to find the other fossil that could prove whether fossils are common reptiles, or indeed a dragon who allegedly lived several thousand years younger than age dinosaur ancient animal, T-Rex, Brontosaurus and ancient animals other.

Namun dari ukuran tubuh, yang bentuknya lebih kecil dibandingkan dengan sejenis dinosaurus, diduga kuat temuan itu memang adalah sejenis ular pemangsa. However, body size, the shape is smaller than the type of dinosaur, the findings strongly suspected it was a kind of snake predators. Karena terlihat dari taringnya yang sangat tajam yang mengarah ke dalam, seperti halnya pada binatang pemangsa lainnya yang ditemukan lebih dahulu seperti T-Rex. Because the look of a very sharp fangs that leads to the inside, as well as on other predators found in advance such as T-Rex.

Nenek Moyang Ular Snake Ancestors

Patung Naga

Penelitian di sekitar lembah Sungai Liachoe terus dilanjutkan para arkeolog, untuk menentukan apakah temuan ini hanya satu-satunya bukti atau masih ada yang lain. Research in the surrounding valley of the River Liachoe archaeologists continue, to determine whether this finding is the only evidence or there is still another.

Ternyata dugaan dari para arkeolog itu tidak sia-sia, penggalian di “Red Mountain Goddes”, ternyata ditemukan bukti lainnya yang saling mendukung. It turned out that allegations of archaeologists was not in vain, excavations at the "Red Mountain goddess", it found other evidence that supports each other. Temuan serupa di lokasi ini, menemukan beberapa bukti lain yang menguatkan keberadaan naga itu. Similar findings in this location, find some other evidence to confirm the existence of dragons.

Baik arkeolog Bingqi maupun Daahun, anggota Tim Kerja pencari bukti keberadaan naga itu menyimpulkan, ular yang selama ini dimitoskan itu memang ada. Both archaeologists and Daahun Bingqi, Task Team members search of evidence to conclude the existence of the dragon, the snake that had been dimitoskan exists.

Hanya apakah bentuknya memang sempurna, seperti naga yang digambarkan dalam bentuk patung seperti di biara atau hanya ular purba biasa? Only if the shape was perfect, like the dragons depicted in such sculptures in the monastery or just ordinary ancient serpent? Semua itu masih dalam tanda tanya. All that is still in question. Para arkeolog masih mencari bukti-bukti lain, dan merekonstruksinya secara sempurna. The archaeologists are still looking for other evidence, and reconstructed it perfectly.

Untuk sementara, mereka berhasil merekonstruksi temuan fosil itu adalah sejenis binatang ular purba. For a while, they managed to reconstruct the fossil findings that ancient serpent is a type of animal. Hal ini terlihat jelas, dari kerangka kepala yang mengarah pada sebuah kerangka ular. This can be seen clearly, from the skeleton head that leads to a snake skeleton. Namun masih belum sempurna, karena beberapa bagian lain yang diduga berupa tulang rawan bentuknya masih samar-samar. But still not perfect, because some other part that allegedly form the shape of cartilage is still vague. Tapi semua arkeolog meyakini, fosil itu adalah fosil naga, nenek moyang ular-ular sekarang. But all the archaeologists believe, it is a fossil dragon fossils, ancestor of snakes today.

Mengenai keraguan bentuk naga sebenarnya, untuk sementara mereka sepakat gambaran patung-patung naga yang dibuat sejak ribuan tahun lalu, diduga kuat itu mewakili bentuk ular naga sebenarnya meski bukti-bukti pendukungnya masih dideteksi. Doubts about the actual form of dragons, for while they agreed picture of a dragon sculpture made since thousands of years ago, allegedly represented a real dragon form though supporting evidence is still detectable.

Mereka juga setuju bahwa gambaran yang ditemukan dalam bentuk patung giok naga (patung dari hancuran emas dan perungu, diperkirakan berumur 8.000 tahun lebih) merupakan gambaran bentuk asli dari naga yang kini tinggal fosilnya. They also agree that the picture was found in the form of jade dragon statue (from the broken statues of gold and bronze, an estimated 8000 years old) is the description of the original shape of a dragon who is now living fossil.

Pada akhirnya bukti-bukti bahwa naga pernah ada, layak didukung dengan harapan hendaknya hewan ini wakil dari wujud kebaikan. In the end the evidence that dragons ever existed, worthy of support in the hope of this animal should be representative of the manifestation of good. Sebab bukan tidak mungkin, pemujaan Bangsa China maupun bangsa lainnya dikarenakan suatu hal baik yang pernah dilakukan oleh naga atau “ hewan sejenis ular besar” kepada manusia di masa-masa lampau. Because it is not impossible, worship Nations due to China and other nations a good thing ever done by a dragon or "great serpent similar animals" to humans in times past.

Bangsa dan Negara yang Memiliki Kisah Naga : Nation and State Own Story Dragon:

China : China:
disebut Long, berbentuk ular dengan empat kaki yang berkuku called Long, snake-shaped with the four-toed foot

Vietnam : Vietnam:
disebut Rong called Rong

Jepang : Japan:
disebut Ryu, memiliki tiga kuku tajam Ryu is called, has three sharp nails

Korea : Korean:
disebut Yong ( naga langit) , Yo (naga laut) dan Kyo (naga gunung) called Yong (dragon sky), Yo (sea dragon) and Kyo (dragon mountain)

Siberian : Siberian:
disebut Yilbegan – India : dikenali Vyalee dan banyak diukir di kuil Selatan India. called Yilbegan - India: recognizable Vyalee and many temples carved in South India.

Germanic/Scandinavian : Germanic / Scandinavian:
disebut Lindworm, berbentuk ular besar yang berkaki dua. Lindworm called, form a large two-legged snake.

Wales : Wales:
disebutY Ddraig Goch, naga merah yang tertera pada bendera negeri itu. disebutY Ddraig Goch, the red dragon flag shown on the land.

Hungarian : Hungarian:
disebut Zomok, berbentuk ular yang tinggal dalam paya dan sering memangsa khinzir atau biri-biri. called Zomok, snake-shaped dwelling in marshy and often prey on khinzir or a sheep. Sárkánykígyó, berbentuk ular berkepak. Sárkánykígyó, winged snake-shaped. Sárkány, naga berbentuk manusia yang memiliki banyak kepala. Sárkány, dragon-shaped man with a lot of heads.

Slavic : Slavic:
disebut Zmey, Zmiy dan Zmaj , menyerupai naga Eropa tetapi memiliki banyak kepala, dapat menyemburkan api. called Zmey, Zmiy and Zmaj, resembling a dragon's head to Europe but has many, can give off heat.

Romanian : Romanian:
disebut Balaur, memiliki sirip, berukuran besar dan berkepala banyak. Balaur called, has fins, and large-headed lot.

Chuvash: Chuvash:
disebut Vere Celen, Amerika- Meso-amerika: disebut Amphitere,Inca: disebut Amaru, Brasil: dikenali sebagai Boi-tata. Vere called Celen, Meso-American-American: called Amphitere, Inca: called Amaru, Brazil: recognized as the Boi-governance.

Sumber : Source:
triy.wordpress.com triy.wordpress.com

0 komentar:

My drawing

My drawing
My drawing when free time

My anime

My anime
That's my draw

My drawing

My drawing
My imagination familly and I