RSS

Hello All

Hello All
Welcome to my blog and enjoy it, don't forget comment my blog ^^. Thanks all

Pengikut

Senyum Berlian Terakhir

Senyuman Berlian Terakhir

Pagi yang indah itu menjadi hamaparan yang sesak buana. Air mata terkadang menetes dari pipiku. Dan aku hanya bisa mengingat memori - memori terakhir darinya untukku.

*******

Seperti biasa, mentari tersenyum indahnya diufuk sana saat jam istirahat. Aku membalas senyuman mentari dengan senyuman mutiara yang aku punya. Dan pagi itu pula sahabat karibku Bonar menyapaku lewat sms. Bonar adalah teman baruku yang baru saja pindah dari daerah Jakarta Selatan, walau hanya beberapa bulan saja berteman, tetapi kami sudah saling akrab seperti kakak dan adik. Tapi tidak seperti orang-orang kebanyakan, disini aku lebih tua dari Bonar sehingga akulah yang dipanggil kakak.

“ Selamat pagi”, Bonar lewat sms. “ Aku hanya membalas “Pagi juga, udah istirahat?”. Selang beberapa menit dia membalas “Udah, ngomong-ngomong jadi ketemuan buat mengembalikan bukumu tidak?”. Maklum sms kami tidak suka di singkat-singkat alias apa adanya lalu Bonar terbiasa membalas sms itu sangat lama daripada aku karena dia adalah orang yang aktifis dan taat agama sehingga maklum saja dia begitu sibuk. “Iya, pulang sekolahkan jangan lupa, oh iya ini sudah mau masuk nanti lagi ya,”jawabku lewat sms. Dan waktu sms itu pulalah bel masuk dibunyikan.

Tak terasa waktu cepat bergulir, sehingga waktu untuk pulang pun telah tiba. Ye, waktu untuk bertemu dengannya ujar batinku yang telah tidak sabar.

Selang beberapa jam kemudian, muncul sosok laki-laki memakai motor tua dari balik kerimunan siswa-siswa yang baru saja pulang sekolah.

“Hai kak, ini bukumu”, Bonar menyapaku sambil menyerahkan buku-buku yang aku pinjamkan padanya. “Iya, terima kasih”,jawabku agaknya salah tingkah. “ Loh, seharusnya aku yang bilang itu kak, terima kasih ya kak”, dia tersenyum lebih indah dari yang biasanya, seperti senyuman berlian yang menyilaukan dan menyejukan hatiku. “I..iya”, aku mulai gugup dan aku mulai diam terpaku.

“Eh, kak aku pulang dulu ya kak, banyak urusan ni, maaf, oh iya mau saya antarkan pulang kak”, tanyanya lugu dan mengagetkan lamunanku.

“Tidak dik Bonar, saya sudah mau dijemput orang tua saya, hati-hati ya dik”, jawabku dengan senyuman yang mungkin agak berbeda dari biasanya.

“Iya, duluan ya kak, hati-hati juga kak”. Ia sambil memalingkan muka dan pergi dibalik kerumunan lautan manusia dan hilang. Selang beberapa saat orang tuaku datang untuk menjemputku.

Beberapa saat kemudian, sampailah aku dikamarku. Aku bersihkan dan rapikan kamarku yang belum aku bersihkan tadi pagi setelah mengulang pelajaran. Lalu aku buka tas dan aku meneliti barang – barang yang dipinjam. Terlihat sebuah lembaran surat yang ditulis Bonar untukku, tapi aku singgahkan untuk esok hari. Karena aku begitu letih dan banyak sekali tugas yang harus aku kerjakan.

Duar…hatiku terkikis setelah membaca surat yang dikirimnya, pagi itu. Pagi yang indah itu menjadi hamaparan yang sesak buana. Air mata terkadang menetes dari pipiku. Betapa laranya hati ini, didalam surat ini dia berkata ini adalah senyuman terakhir darinya karena dia harus kembali ke Jakarta dan mungkin melupakanku selamanya masih ada masa depan yang harus dipikirkan.

Kini aku tahu betapa bodohnya aku dipermainkan dan hanya bisa mengingat memori - memori terakhir darinya untukku. Ya, seperti peribahasa berkata jika seseorang telah mencapai apa yang ia inginkan, maka ia akan lupa dari siapa dan siapa dia berteman, bagai kacang lupa akan kulitnya.

Selamat tinggal senyuman berlian hanya itu kata-kata yang bisa terucap dalam sukma ini yang sudah hancur berkeping-keping menjadi kumpulan debu.


Cerpen buatan :

Almira Rianingjaah D.

SMA 1

0 komentar:

My drawing

My drawing
My drawing when free time

My anime

My anime
That's my draw

My drawing

My drawing
My imagination familly and I